Total Tayangan Halaman

Selasa, 11 November 2014

Naskah Drama, Kejujuran dalam Cinta

Kami semua hidup bersahabat, layaknya sahabat-sahabat yang lain. Bersama beriringan, saling mengisi, mewarnai, nan bahkan saling memberi kasih sayang satu sama lain. Kami semua pun masih bersekolah, dalam satu sekolah yang sama pula.
Kebersamaan itulah, awal cerita kami, selamat menyaksikan
Suatu hari, kelima sahabt yang bernama Roy, Yusril, Via, Eva, dan Zahra sedang kumpul bersama, layaknya seorang sahabat, mereka saling mencurahkan isi hati dan pikiran mereka atau istilahnya sharing.
Via : heh, gimana hari kalian tadi di sekolah?
Yusril : Bad day
Via : nek kamu no selalu bad bad dan bad day yus wkwk
Roy : Hahaha, yus yus, kapan harimu enak yus? :D
Yusril : Kapan kapan, jika aku ditakdirkan bersamanyaa
Semua : weeehhhhh
Roy : Curhat ki ceritanyaa haha

Memang, diantara kami, Yusril lah yang paling sering galau, entah karena apa, sahabt sahabatnya juga tidak tahu mengapa. Yusril selalu menutupi perasaanya, dan ia selalu berkata nahwa ia sebenarnya tidak apa apa sealu demikian dan demikian. Beginilah karakternya
(Mereeka berjalan bersama-sama saaat pulang sekolah
Yusril : Mungkin benar, diriku tak cocok, untuk siapalah sebanarnya hatiku ini,  lalu untuk siapakah perasaanmu itu
Eva : Lohh lohh lohh , kamu kenapa lagi yus? Galau lagi?
Zahra : biasalah, yusril nagh galo setia galo 4ever
Yusril : ak nga galau kok wk, biasa aja
Zahra : halah halah, dasar amag galau wk(sambil menepuk pundak yusril)

Suatuhari saat pagi, eva berangkat sekolah bersama zahral dan langsung menuju tempat duduknya, ia tersontak kaget saat meihat ada sebuah surat kaleng,
Eva : Zah zah, aku masih ngantuk ik
Zahra : Sama va, semalem nglembur tugas
Eva : sama zah…. Zah zah, ini apa ik? Surat kaleng? Zaahh zahh, ini dari siapa?
Zahra : haa? Surat kaleng? Coba bacain isinyaa va
Eva : iyaa deh iyaaa, kamu jangan bilang temen temen yang lain yaa soal ini
Eva pun membacakan apa isi surat kalengnyaa

Hari berganti hari, lama kelamaan Eva pun mulai penasaran siapa pengirim surat surat ini
Sudah puluhan surat ia terimaa, semuanya bertema sama,
(Narator membacakan suratnya)

Suat hari, eva dan Zahra sepakat untuk berangkat pagi pagi, ia berencan untuk mencari tau siapa pengirim surat kaleng ini. Jam 6 pagi, mereka telah sampai sekolah.
Zahra : Va, menurut kamu siapa pengirim surat ini?
Eva : eemm,, menurut ku nggak tau
Zahra : kalau itu sih namane nggak menurutmu
Eva : canda candaaa, yaa mungkin dia atau nggak si dia

Setelah ditunggu tunggu, ternyata si pengirim surat tak kunjung dating, mereka sempat kecewa sebenarnyaa, tapi….. ah sudahlah
Saat pulang sekolah, seperti biasa, sahabat sahabat itu pulang bersama

Zahra : Si yusril mana ik? Kok ngga muncul ruh sama jiwanyaa?
Eva : heh, zahraaa -_- , iyaa ik kemana si galau itu yaaa?
Roy : Ciyaaah perhatian, kok aku ngga pernah  diperhatiin sih, ohh, Yusril hari ini ngga masuk, lagi sakit katanya
Zahra : Sakit hatiii??? Wk
Eva :Zah zah, apa jangan-jangan sii…….(sambil berbisik di telinganya Zahra)
Via : heh, apa ikk, bisik bisik, ngga seru loo
Eva : haha, hhiikks kepo haha, ini loh, aku sama Zahra mau njenguk niatnya
Roy : K..E..P…O , Kurang Entuk Perhatian Okkeee
Zahra : gak ono Yusrl, Roy pun jadi

Semenjak hari itu Eva semakin yakin jika pengirim surat kaleng itu ialah Yusril namun Telah lama sebenanya ia memendam ini. Eva sendiri sebenanya juga berharp si pengirim itu ialah Yusril karena memang Eva memliki rasa yang terpendam terhadapnya.
Suatu hari, Eva menemui Yusril di kantin, ia mencurahkan isi hatinya yang pebasaran
Yusril : Ada apa ik va? Tumben tumben an va
Eva : tumben ya? Sering yooo haha
Yusril : mosok? Nga sadar, L memang sebenarnya ngga pernah sadar sih ha, eehh salah ngga mau sadar eh salah ngga ingin sadar, eh eh eh ngga pernah sadar deng wk
Eva : halah halah ra ceto, gini loh yuss. Aku tuh penasaran tentang surat kaleng ini (sambil menujukan surat surat kepada Yusril). Menurutmu siapa yaa yang mengirim surat ini
Yusril : ya yang pasti pengagum ragasia mu lah
Eva : Lah siapa?
Yusril : Menurutmu siapaa? Kalau aku sih ngga mungkin juga kan,
Eva : Tapii……
Belum selesai berbicara, yusril langsung memotongnya
Yusril : Mungkin si A alik, ngga mungkin kan aku sukasama kamu, terus aku juga kirim kamu surat kek gini
Eva : yaa mungkin juga sih
Yusril : aahh, mengapa aku selalu membohongi diriku, membohongi perasaanku juga aah ( sesalnya dalam hati)

Bel pun berbunyi, tanda waktu istirahat selesai, eva dan yusril pun kembali ke kelas masing masing.

Sebulan telah berlalu, betapa shocknya Yusril setelah mengetahui bahwa Eva pacaran sama yang lain, Yusril mencurahkan isi hatinya kepada Zahra, dan betapa menyesalnya dia ketika mengetahui juga bahwa si Eva juga sebenarnya suka sama Yusril, namun tabir kebohongan atas perasaanya sendiri membaw penyesalan yang tak berarti, dan kin nasi telah menjadi bubur


Kejujuran berawal dari hati atau niat yang tulus, dicerminkan dalam bukti ungkapan yang dilandasi dengan perasaan.
Kata kebohongan tetap saja berarti kebohongan, apapun itu serta dalam bentuk apapun. Tidak ada perbedaan makna kejuuran dan kebohongan dalam segala bentuk, dalam segala nilau kehidupan, bahkan cinta dan perasaan sekalipun

Kejujuran memiliki makna yang sangat luar biasa, namun kebohongan memiliki makna yang sangat binasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar