Kami semua hidup bersahabat, layaknya sahabat-sahabat yang
lain. Bersama beriringan, saling mengisi, mewarnai, nan bahkan saling memberi
kasih sayang satu sama lain. Kami semua pun masih bersekolah, dalam satu
sekolah yang sama pula.
Kebersamaan itulah, awal cerita kami, selamat menyaksikan
Suatu hari, kelima sahabt yang bernama Roy, Yusril, Via,
Eva, dan Zahra sedang kumpul bersama, layaknya seorang sahabat, mereka saling
mencurahkan isi hati dan pikiran mereka atau istilahnya sharing.
Via : heh, gimana hari kalian tadi di sekolah?
Yusril : Bad day
Via : nek kamu no selalu bad bad dan bad day yus wkwk
Roy : Hahaha, yus yus, kapan harimu enak yus? :D
Yusril : Kapan kapan, jika aku ditakdirkan bersamanyaa
Semua : weeehhhhh
Roy : Curhat ki ceritanyaa haha
Memang, diantara kami, Yusril lah yang paling sering galau,
entah karena apa, sahabt sahabatnya juga tidak tahu mengapa. Yusril selalu
menutupi perasaanya, dan ia selalu berkata nahwa ia sebenarnya tidak apa apa
sealu demikian dan demikian. Beginilah karakternya
(Mereeka berjalan bersama-sama saaat pulang sekolah
Yusril : Mungkin benar, diriku tak cocok, untuk siapalah
sebanarnya hatiku ini, lalu untuk siapakah perasaanmu itu
Eva : Lohh lohh lohh , kamu kenapa lagi yus? Galau lagi?
Zahra : biasalah, yusril nagh galo setia galo 4ever
Yusril : ak nga galau kok wk, biasa aja
Zahra : halah halah, dasar amag galau wk(sambil menepuk
pundak yusril)
Suatuhari saat pagi, eva berangkat sekolah bersama zahral
dan langsung menuju tempat duduknya, ia tersontak kaget saat meihat ada sebuah
surat kaleng,
Eva : Zah zah, aku masih ngantuk ik
Zahra : Sama va, semalem nglembur tugas
Eva : sama zah…. Zah zah, ini apa ik? Surat kaleng? Zaahh
zahh, ini dari siapa?
Zahra : haa? Surat kaleng? Coba bacain isinyaa va
Eva : iyaa deh iyaaa, kamu jangan bilang temen temen yang
lain yaa soal ini
Eva pun membacakan apa isi surat kalengnyaa
Hari berganti hari, lama kelamaan Eva pun mulai penasaran
siapa pengirim surat surat ini
Sudah puluhan surat ia terimaa, semuanya bertema sama,
(Narator membacakan suratnya)
Suat hari, eva dan Zahra sepakat untuk berangkat pagi pagi,
ia berencan untuk mencari tau siapa pengirim surat kaleng ini. Jam 6 pagi,
mereka telah sampai sekolah.
Zahra : Va, menurut kamu siapa pengirim surat ini?
Eva : eemm,, menurut ku nggak tau
Zahra : kalau itu sih namane nggak menurutmu
Eva : canda candaaa, yaa mungkin dia atau nggak si dia
Setelah ditunggu tunggu, ternyata si pengirim surat tak
kunjung dating, mereka sempat kecewa sebenarnyaa, tapi….. ah sudahlah
Saat pulang sekolah, seperti biasa, sahabat sahabat itu
pulang bersama
Zahra : Si yusril mana ik? Kok ngga muncul ruh sama
jiwanyaa?
Eva : heh, zahraaa -_- , iyaa ik kemana si galau itu yaaa?
Roy : Ciyaaah perhatian, kok aku ngga pernah diperhatiin sih, ohh, Yusril hari ini ngga
masuk, lagi sakit katanya
Zahra : Sakit hatiii??? Wk
Eva :Zah zah, apa jangan-jangan sii…….(sambil berbisik di
telinganya Zahra)
Via : heh, apa ikk, bisik bisik, ngga seru loo
Eva : haha, hhiikks kepo haha, ini loh, aku sama Zahra mau njenguk
niatnya
Roy : K..E..P…O , Kurang Entuk Perhatian Okkeee
Zahra : gak ono Yusrl, Roy pun jadi
Semenjak hari itu Eva semakin yakin jika pengirim surat
kaleng itu ialah Yusril namun Telah lama sebenanya ia memendam ini. Eva sendiri
sebenanya juga berharp si pengirim itu ialah Yusril karena memang Eva memliki
rasa yang terpendam terhadapnya.
Suatu hari, Eva menemui Yusril di kantin, ia mencurahkan isi
hatinya yang pebasaran
Yusril : Ada apa ik va? Tumben tumben an va
Eva : tumben ya? Sering yooo haha
Yusril : mosok? Nga sadar, L
memang sebenarnya ngga pernah sadar sih ha, eehh salah ngga mau sadar eh salah
ngga ingin sadar, eh eh eh ngga pernah sadar deng wk
Eva : halah halah ra ceto, gini loh yuss. Aku tuh penasaran
tentang surat kaleng ini (sambil menujukan surat surat kepada Yusril).
Menurutmu siapa yaa yang mengirim surat ini
Yusril : ya yang pasti pengagum ragasia mu lah
Eva : Lah siapa?
Yusril : Menurutmu siapaa? Kalau aku sih ngga mungkin juga
kan,
Eva : Tapii……
Belum selesai berbicara, yusril langsung memotongnya
Yusril : Mungkin si A alik, ngga mungkin kan aku sukasama
kamu, terus aku juga kirim kamu surat kek gini
Eva : yaa mungkin juga sih
Yusril : aahh, mengapa aku selalu membohongi diriku,
membohongi perasaanku juga aah ( sesalnya dalam hati)
Bel pun berbunyi, tanda waktu istirahat selesai, eva dan
yusril pun kembali ke kelas masing masing.
Sebulan telah berlalu, betapa shocknya Yusril setelah
mengetahui bahwa Eva pacaran sama yang lain, Yusril mencurahkan isi hatinya
kepada Zahra, dan betapa menyesalnya dia ketika mengetahui juga bahwa si Eva
juga sebenarnya suka sama Yusril, namun tabir kebohongan atas perasaanya
sendiri membaw penyesalan yang tak berarti, dan kin nasi telah menjadi bubur
Kejujuran berawal dari hati atau niat yang tulus,
dicerminkan dalam bukti ungkapan yang dilandasi dengan perasaan.
Kata kebohongan tetap saja berarti kebohongan, apapun itu
serta dalam bentuk apapun. Tidak ada perbedaan makna kejuuran dan kebohongan
dalam segala bentuk, dalam segala nilau kehidupan, bahkan cinta dan perasaan
sekalipun
Kejujuran memiliki makna yang sangat luar biasa, namun
kebohongan memiliki makna yang sangat binasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar